Septic tank adalah sistem utama penanganan limbah domestik sebelum limbah mengalir ke tanah atau saluran umum. Septic tank ramah lingkungan berfokus pada proses biologis (anaerobik dan aerobik) untuk menguraikan bahan organik sehingga air limpasan yang keluar lebih aman bagi lingkungan. Prinsip sederhana: menahan padatan, memecah bahan organik, lalu membiarkan cairan relatif lebih bersih meresap atau dialirkan ke IPAL.
Apa yang terjadi di dalam septic tank?
Di ruang pertama, padatan berat mengendap (sludge) sementara lemak mengapung (scum). Mikroorganisme memecah sebagian bahan organik. Sistem modern menambahkan biofilter atau ruang aerobik untuk menurunkan beban polutan sebelum effluent dilepas. Perawatan rutin dan penyedotan sludge penting agar sistem tetap optimal.
Risiko jika salah kelola
Septic tank bocor atau penuh dapat mencemari sumur dan air tanah, menimbulkan penyakit, bau, dan melanggar UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Untuk mencegahnya: pilih desain sesuai kapasitas, lakukan sedot tinja berkala, dan hindari membuang bahan kimia keras ke saluran.
Rekomendasi praktis
- Periksa setiap 6–12 bulan; sedot setiap 2–3 tahun tergantung pemakaian.
- Gunakan sistem biofilter/IPAL kecil jika residu tinggi.
- Gunakan jasa bersertifikat seperti KumbangLumpur.com untuk instalasi & perawatan.
Dengan perawatan benar, septic tank ramah lingkungan membantu menjaga kualitas air tanah sekaligus mematuhi regulasi lingkungan. Hubungi kumbanglumpur.com untuk konsultasi instalasi dan perawatan.
